Seberapa lama sih kamu mengganti sikat gigi yang kamu gunakan? Kebanyakan orang menganggap sikat gigi adalah hal yang sepele, sehingga tidak jarang mereka menggunakan sikat sampai bulu - bulunya rusak dan berkurang.
Menurut sebuah survei pada tahun 2014 lalu yang dilakukan oleh lembaga Nielsen menyebutkan bahwa rata - rata orang indonesia mengganti sikat gigi yang digunakannya 10 bulan sekali.
Namun tahukah kamu Sahabat Guers?Kalau ada bahaya mengancam jika tidak mengganti sikat gigi secara berkala?
Berikut ulasannya dari VivaHealth!
Dalam usia 3 bulan saja, sudah ada 200 juta bakteri yang berkumpul dalam sikat gigi tersebut. Ratusan juta bakteri pada sikat tersebut bisa menyebabkan masalah pada gigi hingga organ lainnya. Professor Dr drg Melanie S. Djamiel, Mbiomed dari fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, pada acara peluncuran kampanye "Ayo Ganti Pakai Formula" di jakarta baru - baru ini mengatakan, "Masih sedikit orang yang menyadari bahwa kesehatan gigi itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi organ sistemik lainnya seperti jantung, hati, lambung dan yang lainnya. Bahkan bakteri tersebut sama dengan yang terdapat pada kotoran manusia". Menurut Professor Dr drg Melanie, bakteri - bakteri yang terdapat pada sikat gigi bisa disebabkan karena penempatannya yang tidak tepat seperti kamar mandi yang lembab. Salah satu penempatan tanda penempatan sikat di lokasi yang tak higienis adalah muncul warna kehitaman pada bulu atau ujung sikat gigi. Beliau mengatakan, "memang tidak semua orang memiliki kamar mandi yang higienis, sehingga tidak jarang penempatannya pun berdekatan dengan MCK, bakteri pada kotoran pun bisa dengan mudah berpindah". Oleh sebab itu, Prof Melanie berpesan agar masyarakat rutin mengganti sikat gigi yang digunakannya paling tidak setiap 3 bulan sekali.
Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah yang timbul dari banyaknya bakteri yang berkumpul.
Sahabat Guers sudah tau kan apa bahanya jika tidak mengganti sikat gigi kamu 3 bulan sekali?
Artikel Keren lainnya yang harus anda baca: